Banner 1500 x 1000px

"SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA ARTIKEL SAYA BERMANFAAT UNTUK ANDA"
 

Jumat, 19 Januari 2018

E-COMMERCE WAROENG ORDER BERBASIS WEBSITE

0 komentar


TUGAS UAS
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (SIE)

RANCANG BANGUN APLIKASI E-COMMERCE WAROENG ORDER BERBASIS WEBSITE




Oleh:
Kelompok : 2
Kelas : E

MUHAMMAT AGUS ELYAS (4115114)
INDRA MUHARROMUR ROSYIDIN (4115110)
M. RUSTON IMAM RIFAI (4115019)
AHMAD HAIDARUL FAADS (4115052)
SOFFIYULLOH (4115108)


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2018

Read more...

Kamis, 09 November 2017

ANALISIS PENERAPAN SIE PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKSI PT.INDOSAT

2 komentar


ANALISIS PENERAPAN SIE PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKSI PT.INDOSAT


Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah
“Sistem Informai Eksekutif”
Di susun oleh:
Muhammat Agus Elyas                       (4115114)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT,  karena atas ridho dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Semester Mata Kuliah  Sistem Informasi Eksekutif ini. Maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir semester Mata Kuliah Sistem Informasi Eksekutif Jurusan Sistem Informasi di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan didalam penulisan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan analisis ini di masa yang akan datang. Semogadapat bermanfaat.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


Jombang , 06 November 2017
Penulis

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang……………………………………………..……………...…..1
1.2 Tujuan Penelitian……………………………………………...………………3
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………..3
1.4 Batasan Masalah……………………………………….…………………..….3
1.5 Metode Pengumpulan Data……………………………………………...……4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan………………………………………………...……………6
2.2 Services………………………………………………………………………..6
2.3 Visi dan Misi………………………………………………………………….8
2.4 Struktur Organisasi……………………………………………………………8
BAB III  PEMBAHASAN
3.1 Penerapan Teknologi Informasi…………………………………………....….9
3.2 Penggunaan Aplikasi MyCare………………………………………………21
3.3 Panduan Penggunaan Aplikasi My Care…………………………………….21
3.4 Pendekatan Teknologi Informasi……………………………………………25
3.5 Peranan Teknologi Informasi…………………………………………..……25
3.6 Peranan CIO Dalam Perusahaan ………………………………………...….30
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..42
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Menurut O’Brien (2005) sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang–orang yang menggunakan sistem informasi zaman sekarang bertujuan melakukan komunikasi dengan menggunakan berbagai jenis dari perangkat keras, perintah proses informasi dan prosedur perangkat lunak, jaringan komunikasi, serta data yang disimpan. Salah satu karakteristik dari sistem informasi adalah perbedaan komponen–komponen yang bergantung pada setiap data dan proses mengolahnya.
Sistem informasi juga merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Perusahaan bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi di dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Pesatnya perkembangan dunia teknologi informasi membuat pertukaran informasi semakin mudah dan semakin cepat antar satu individu dengan individu maupun antara satu negara dengan negara lain. Peranan telekomunikasi menjadi sangat penting untuk mendukung pertukaran informasi. Karena hal tersebut menimbulkan persaingan antar perusahaan telekomunikasi yang sangat ketat, terbuka nya persaingan global juga mengakibatkan persaingan ini tidak lagi persaingan secara lokal melainkan persaingan secara global bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi.
Salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang sudah menjadi perusahaan telekomunikasi internasional yaitu PT Indosat, Tbk. Indosat adalah salah satu perusahaan komunikasi yang menyediakan jasa telekomunkasi terbesar dengan jumlah memiliki sekitar 60 juta pengguna [1] kinerja yang baik dengan banyaknya penghargaan yang dicapai oleh Indosat beberapa contoh penghargaan pada tahun 2013 menerima The Best Contact Center Indonesia 2013 dari Indonesia Contact Center Association ( ICCA ), pada tahun 2014 Best Mobile Financial Service dari GSMA Mobile World Congress 2014 [2], dan banyak perhargaan lain yang didapatkan oleh Indosat. Maka dari itu kami memilih Indosat sebagai bahan studi.
Dalam studi ini kami akan membahas mengenai profil perusahaan, visi, misi, kondisi lingkungan baik secara internal maupun eksternal, dan strategi perusahaan yang sedang dialami perusahan dalam kondisi yang ada di Indonesia.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menguji  secara  empiris  mengenai  reaksi pasar  terhadap pengumuman  tuntutan penyalahgunaan  PT Indosat,  Tbk  terhadap  kinerja  saham  PT  Indosat,  Tbk  pada  saat  sebelum  dan setelah pengumuman tuntutan dan untuk menambah wawasan dalam mengetahui bagaimana peran Sistem Informasi terhadap Pt.Indosat dan memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi eksekutif fakultas teknik – UNIPDU.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Memahami peranan teknologi informasi pada PT.Indosat.
  2. Memahami peranan teknologi informasi dalam manajemen strategic.
  3. Memahami pentingnya devisi IT dalam proses bisnis.
  4. Memhami pentingnya peran CIO dalam perusahaan.
1.4 Batasan Masalah
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah, permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, maka perlu dilakukan batasan yaitu pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang aplikasi My Care yang ada di PT.Indosat. Disini hanya dijelasakan tentang penggunan aplikasi My Care.


1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
  1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
  • Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
  • Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
  • Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
  1. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
  1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
  1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
  2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
                                                           














BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan
Indosat   yang   merupakan   kependekan   dari  Indonesian   Satellite Corporation,   didirikan   pada   tahun   1967   sebagai   perusahaan   telekomunikasi multinasional   Amerika   Serikat,  International   Telephone   and   Telegraph Corporation  (ITT).   Bisnis   utama   Indosat   pada   awal   berdirinya   adalah membangun,   mengalihkan,   dan   mengoperasikan   stasiun   bumi   intelsat,   yang bersamaan dengan masuknya era telekomunikasi modern dimana teknologi satelit mulai  diperkenalkan  di   Indonesia.  Sebagai   langkah  awal  untuk meningkatkan mutu pelayanan  Indosat   terhadap masyarakat,  maka dibangunlah Stasiun Bumi Satelit Internasioinal di Jatiluhur, Jawa Barat.Pada   tahun 1994,   Indosat  mendaftarkan  sahamnya  di  New York Stock Exchange,  Bursa Efek Jakarta (BEJ),  dan Bursa Efek Surabaya (BES).  Dengan pencatatan saham tersebut,  resmilah PT Indosat menjadi  perusahaan public atau yang   disebut   sebagai   PT  Indosat  Tbk   (terbuka).   Pada   akhir  Desember   2002, kepemilikan saham Indosat sebesar 41,49% dijual kepada Singapore Technologies.Telemedia   (STT)   merupakan   anak   perusahaan   BUMN   Singapura   (termasuk Holdings) yang juga memiliki Sing Tel. Untuk mengoptimalisasikan semua sumber  daya yang dimiliki termasuk keenam anak perusahaannya (Satelindo,  IM3,  IM2,  Indosatcom,  Lintasarta,  dan Sisindosat), PT Indosat melalui optimalisasi ini diharapkan daya saing perusahaan dapat meningkat. Untuk itu pada bulan Mei 2002 lalu dibentuk “Indosat Group” dimana  Indosat  bertindak  sebagai  holding  dengan keenam anak perusahaannya sebagai anggota kelompok usaha. Dengan terbentuknya Indosat Group ini maka Indosat  mengakhiri   aktivitasnya   sebagai   unit   usaha   sendiri.   Pada   tanggal  31 Desember 2002, Indosat Group melakukan penggabungan (spin off) Indosatcom ke IM2. dengan demikian setelah spin off maka jumlah anggota kelompok usaha Indosat  Group berubah menjadi  enam buah yaitu Indosat,  IM3,  IM2,  Lintasarta dan Sisindosat. Pada tanggal 20 November 2003 lalu bertepatan dengan HUT Indosat ke-36, secara resmi telah dilakukan penandatanganan penggabungan usaha (merger)Satelindo,   IM3,  dan Bimagraha ke  Indosat,  dinamakan  Indosat  baru.
2.2 Services
Industri telekomunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Berbagai macam operator kini berlomba-lomba untuk berinovasi dengan meluncurkan produk terbaru yang mampu memikat pengguna seluler. Selain gencar mengeluarkan produk yang inovatif, operator juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Pelayanan terbaik tersebut, salah satunya diwujudkan dengan membuat call center. Call center Indosat adalah salah satu contoh pelayanan yang diberikan Indosat kepada pelanggannya. Call center Indosat selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi tiap konsumennya. Hal ini dibuktikan dengan Call Center Award yang diraih oleh Indosat pada tahun 2009. Call center Indosat berfungsi untuk melayani keluhan dan saran dari pelanggan. Keluhan dan saran dari pelanggan tentu akan sangat bermanfaat sebagai sarana evaluasi bagi perusahaan. Pada akhirnya, perusahaan yang melakukan evaluasi berdasarkan keluhan dan saran dari pelanggan, akan memberikan layanan jasa yang lebih baik lagi dan menjaga loyalitas konsumennya.
Call center Indosat juga didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten. Para staf yang melayani konsumen di bagian call center tentu telah dilatih terlebih dahulu untuk memahami seluk-beluk setiap produk dan layanan jasa yang disediakan Indosat. Oleh karena itu, setiap keluhan dan saran dari pelanggan dapat ditangani dengan baik oleh para staf call center. Staf call center merupakan cerminan perusahaan, karena merekalah yang berada di garda depan untuk berhadapan langsung dengan konsumen. Karena itulah, staf call center yang berkompeten akan menunjukkan citra operator yang berkualitas.
Indosat berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dengan layanan call center selama 24 jam dalam 7 hari. Berikut ini adalah nomor-nomor call center Indosat yang dapat Anda hubungi sesuai dengan kebutuhan Anda.
 2.3 Visi dan Misi
Visi PT Indosat
Menjadi penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus seluler/wireless yang terkemuka di Indonesia.
Misi PT Indosat
Adapun yang menjadi misi dari PT. Indosat adalah:
  1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi yang inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi pelanggan.
  2. Meningkatkan shareholder value secara terus menerus.
  3. Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik
2.4 Struktur Organisasi

 
Struktur organisasi pt.indosat

















BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Teknologi Informasi
Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Outsourcing
Penggunaan system outsourcing di Indonesia memang masih menjadi polemik di kalangan pengelola perusahaan maupun masyarakat sebagai pekerja. Bagi perusahaan, penggunaan system outsourcing memang dinilai lebih banyak memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena dinilai lebih efisien. Namun, sebagian besar masyarakat menilai bahwa perekrutan tenaga kerja dengan system outsourcing ini sangatlah merugikan, karena mereka harus membagi upah kerjanya tiap bulan pada perusahaan vendor.  Outsourcing memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti penghematan biaya pemeliharaan, perusahaan juga dapat fokus pada kegiatan utamanya (core business), dan akses pada sumber daya yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Penggunaan outsourcing juga dapat membantu perusahaan dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya, waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik. Outsourcing juga memungkinkan perusahaan untuk mengakses modal intelektual, berfokus pada kompetensi inti, mempersingkat waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya secara signifikan. Sehingga outsorcing dianggap sebagai salah satu strategi bisnis yang efektif dalam meningkatkan kinerja bisnis mereka.
Istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Hubungannya dalam IT, outsorcing merupakan mengontrak jasa atau konsultan yang digunakan untuk menjangkau fungsi IT secara luas. Outsourcing IT juga dapat diterjemahkan dengan penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang IT untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Jadi, outsourcing ini tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah perusahaan (O’Brien, 2010).
Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih outsourcing adalah harga, reputasi yang baik dari pihak provider outsourcing, tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing, pengetahuan pihak provider mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, pengalaman pihak provider outsource, eksistensinya, dan lain-lain. Adapun beberapa keuntungan dari pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi dengan sistem outsourcing antara lain:
  1. Perusahaan mengeluarkan biaya lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri fasilitas sistem informasi maupun teknologi informasi.
  2. Perusahaan memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem informasi maupun teknologi informasi.
  3. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui outsourcing.
  4. Perusahaan dapat mengekploitasi kelebihan atau keunggulan perusahaan outsource dalam dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.
  5. Perusahaan dapat mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan.
  6. Perusahaan fleksibel dalam merespon perubahan teknologi yang cepat sehingga perubahan sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena perusahaan outsource sudah pasti memiliki pekerja teknologi informasi yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource.
  7. Perusahaan dapat meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
Selain keuntungan-keuntungan di atas, pengelolaan sistem informasi dan teknologi informasi dengan sistem outsourcing juga memiliki kelemahan, diantaranya:
  1. Perusahaan cenderung kehilangan kendali atau tidak dapat memonitor secara utuh terhadap pengembangan sistem informasi.
  2. Kemanan terhadap data internal perusahaan sangat rentan karena bisa saja pihak outsourcer menjual data dan informasi perusahaan ke pesaing.
  3. Terjadi perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga kerja insourcing dengan tenaga kerja outsourcing.
  4. Perusahaan tidak bisa mendapatkan semua kebutuhan dan keunggulan kompetitif dari pihak outsourcer seluruhnya karena pihak outsourcer harus memikirkan klien lainnya juga.
  5. Terdapat kelemahan dalam kontrak outsourcing yang berjangka lebih dari 3 tahun, karena dapat mengurangi fleksibilitas seandainya kebutuhan bisnis berubah atau perkembangan teknologi yang menciptakan peluang baru dan adanya penurunan harga, maka perusahaan harus merundingkan kembali kontraknya dengan pihak outsourcer.
  6. Perusahaan menjadi sangat tergantung kepada pihak outsourcer karena perusahaan kurang begitu memahami sistem informasi atau teknologi informasi yang dikembangkan sehingga sulit untuk mengembangkan atau melakukan inovasi secara internal di masa mendatang.
Melihat adanya beberapa kelemahan dari penggunaan system outsourcing, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum suatu perusahaan mengambil langkah penggunaan outsourcing. Saat penentuan partner outsourcing, perusahaan sebaiknya benar-benar mengenal vendor penyalur jasa outsourcing yang akan diajak bekerja sama. Vendor harus betul-betul memahami kebutuhan perusahaan. Selain itu, perlu diperhatikan mengenai kemungkinan pelanggaran ketentuan outsourcing. Demi menekan biaya produksi perusahaan, terkadang perusahaan melanggar ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan sehinggaseringah terjadi demo para buruh-buruh yang ada. Masalah lain yang sering muncul adalah pekerja merasa kurang mendapatkan keadilan, karena pihak vendor outsourcing sering memotong gaji para pekerja tanpa ada batasnya, sehingga yang pekerja terima sangatlah sedikit (tidak sesuai dengan beban kerja mereka).
Di Indonesia, semakin sedikit perusahaan yang menggunakan system outsourcing. Hal ini dikarenakan putusan MK yang tertuang pada UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Putusan MK ini melarang system outsourcing pada jenis-jenis perusahaan yang sifat objeknya tetap terutama di beberapa perusahaan BUMN. Selain itu, kelemahan penerapan system outsourcing yang berhubungan dengan keamanan sebuah system dalam perusahaan, membuat beberapa perusahaan di Indonesia tidak lagi menggunakan system outsourcing. Seperti yang diberitakan oleh jpnn.com salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu  PT. Indosat Tbk. demi alasan keamanan tidak lagi menggunakan system outsourcing dan mengklaim telah memiliki teknologi yang canggih serta berbagai system keamanan maksimal yang bisa mencegah adanya penyadapan jaringan telekomunikasi pihak asing. 
Indosat (lengkapnya PT Indosat Tbk.) adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pascabayar dengan merek jual MatrixMentari dan IM3; jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne Perusahaan ini juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI= Multimedia, Internet & Data Communication Services)
Pada tahun 2011 perusahaan ini menguasai 21 persen pangsa pasar dan pada tahun 2013 mengklaim memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telpon genggam.
Situs investasi untuk Indonesia menyatakan bahwa Indosat kehilangan beberapa persen pasar pelanggan telepon genggamnya pada tahun tahun terakhir. Sementara situs lainnya (Onbile.com) menempatkan Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga pada tahun 2013 dibawah Telkomsel dan XL Axiata. Pada Februari 2013 perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadi Ooredoo dan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau dibawah kendalinya yang berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun 2013 atau 2014. Sementara Indosat dalam siaran persnya menanggapi hal ini belum memutuskan akan mengubah nama dari Indosat menjadi Ooredoo atau tidak, karena menganggap nama Indosat telah memiliki “hubungan” dengan pelanggan.
Indosat memiliki sejarah panjang perpindahan kepemilikan dan perubahan tujuan perusahaan semenjak didirikan pada 20 November 1967. Didirikan sebagai perusahaan modal asing oleh pemerintah Indonesia dengan nama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero), perusahaan ini mulai beroperasi pada September 1969 sebagai perusahaan komersil penyedia jasa sambungan langsung internasional (IDD). Perusahaan ini membangun, memindahkan, dan melakukan kaidah operasional sebuah organisasi telekomunikasi internasional (International Telecommunications Satellite Organization) disingkat Intelsat, untuk mengakses Intelstat lain (satelit) yang berada di Samudra Hindia dengan durasi kesepakatan 20 tahun hingga 1987. Sebagai konsorsium global organisasi satelit komunikasi, intelstat memiliki dan mengoperasikan beberapa satelit-satelit komunikasi.
Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada akhir tahun 2008 saham pemerintah Indonesia tinggal 14,3 persen saja, dan sebanyak 65 persen dikuasai oleh QTel.
Karena sebagian besar kepemilikan Indosat dikuasai oleh pemodal asing QTel (Pemerintah Qatar), maka berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 penyelenggaraan jaringan telekomunikasi untuk jaringan bergerak baik seluler maupun satelit, kepemilikan modal asing dibatasi 65 persen. Sementara untuk jaringan tetap berbasis kabel maupun berbasis radio, dengan teknologi circuit switched atau packet switched, modal asing dibatasi maksimal 49 persen. Pada tahun 2008 Dirjen Postel Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar menegaskan bahwa Indosat diwajibkan melepas lisensi telepon tetap miliknya (fixedline dan wirelessline) jika Qatar Telecom (Qtel) berkeras menambah sahamnya melebihi 49%. Hingga bulan Maret 2011 Indosat belum melepas StarOne, sementara Telkom menyatakan tertarik untuk mengakusisi StarOne yang memiliki ijin untuk telepon tetap, SLJJ, dan SLI ini.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN INDOSAT
Artikel  ini membahas tentang INDOSAT E-service dan Penerimaan Peserta Co-op pada PT.INDOSAT dengan menggunaka DSS(Decision Support System).
  1. INDOSAT adalah salah satu Perusahaan yang menggunakan Sistem DSS (Decision Support System) dalam pengambilan keputusan. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang praktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT INDOSAT membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. INDOSAT dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan.

Aplikasi yang menggunakan INDOSAT e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Dengan adanya INDOSAT e-service PT.INDOSAT dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.INDOSAT itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) .
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.
DSS Design Approach (Structured)
BERBAGAI TIPE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS):
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
  1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya.
  2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh.
3.      Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
  1. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan.
  1. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
  2. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan.
  1. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
  2. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer.
Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Pada perusahaan yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi unit bisnis atau sering disebut sebagai competitive strategy yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan pada setiap bidang usaha yang digeluti perusahaan, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Setiap strategi korporasi yang sukses menyokong sejumlah dasar pemikiran baru. Hal ini merupakan fakta hidup tentang diversifikasi.
Fakta ini tidak dapat diubah, dan bila tidak diindahkan akan menjelaskan mengapa strategi korporasi mengalami kegagalan.
  1. Kompetisi terjadi pada level unit bisnis. Perusahaan induk (yang melakukan diversifikasi) tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis.
  2. Tidak dapat dihindarkan diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada. Hambatan tak terlihat dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, meski tidak semuanya dapat dihilangkan, namun secara terencana harus dikurangi.
  3. Pemegang saham (share holders) memiliki kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih protofolio bisnis yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya modal.
Analisa SWOT
  1. Strength:
Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
  1. Weakness:
Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan.
  1. Oppurtunities:
Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
  1. Threat:
Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia. 
Grand Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan yang cepat dalam telekomunikasi telah menjadi critical factor bagi Indosat. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi global , di antara kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan datang. Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut Indosat telah membangun cetak biru pertumbuhan, dikenal sebagai Grand Strategy Indosat 2000:
  1. Jasa Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap menjadi core business Indosat
  2. Peranan regional dan internasional yang telah meningkat sejak 1994
  3. Jasa selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang diperluas melalui perusahaan selular lokal dan konsorsium internasional
  4. Jasa bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada saat ini, integrasi sistem dan informasi multimedia dan hiburan yang melengkapi dan menambah nilai dari jasa core Indosat


Growth Strategy
Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis “1-plus-3” yang mencoba: “1” Membangun jasa telekomunikasi internasional melingkupi central core business Lalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional, sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit yang cukup melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Ini semua adalah bagian dari program perluasan yang didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen.
  1. Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestic. Indosat memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular bergerak.
  2. Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan internasional. Indosat memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah pemain utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara.
  3. Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementer. Indosat juga mencoba untuk mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang melengkapi bisnis core perusahaan. Jasa–jasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik, multimedia, dan internet.
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
· Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
· Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
· Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
· Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa.
Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
· Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset pasar, dsb).
· Penformatan dan penggunaan data.
· Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan.
· Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data.
DSS Design Approach (Structured)
BERBAGAI TIPE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS):
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.
IMPLEMENTASI DSS DI DUNIA KERJA
Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai penerbangan atau airline industry. Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada. Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem. Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini, dimana :
· System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.
· Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.
· Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.
3.2 Penggunaan Aplikasi MyCare
My Care adalah aplikasi yang digunakan untuk pengecekan pulsa,kuota,dan bonus sms.
3.3 Panduan Penggunaan Aplikasi My Care
3.3.1 Panduan registrasi my Care

3.4 Pendekatan Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]
Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.[2] Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa “teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). “.[3] Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ”Cloud Computing”, sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.
3.5 Peranan Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebutuhan manusia akan teknologi juga semakin banyak. Salah satu saat ini yang memanfaatkan teknologi informasi adalah perusahaan.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh 
teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi 
informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.
Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan, universitas-universitas atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi. Istilah teknologi informasi mulai populer diakhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektornik (elektronik data processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), computer, komunikasi, dan elektronik digital.
Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia selalu berjalan dari masa ke masa. Sebagai Negara yang sedang berkembang, selalu mengadopsi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana penggunaan internet mulai menjadi “makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis intenet (internet based technology). Teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahan, UKM (Usaha Kecil Menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi seakan-akan tidak dapat dipisahkan, sehingga lahirlah istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang sangat populer sekarang ini. Perpaduan keduanya semakin berkembang cepat dengan adanya media Internet. Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi. Email, merupakan kunci utama perubahan cara berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai satu alamat email, kita dapat mengikuti berbagai model komunikasi yang ada di Internet. Beberapa model komunikasi itu, diantaranya :
  1. Forum
  2. Milis/Group
  3. Situs jejaring sosial
  4. Blog
  5. Situs sharing file
  6. E-learning menggunakan teleconference
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi informasi dan komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitas. Beberapa penerapan dari teknologi informasi dan komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprise Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup system manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara ektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
Dalam dunia perbankan teknologi informasi dan komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan.
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan.
Sistem berbasis kartu cerdas (Smart Card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang data ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan computer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien. Boleh diakui masyarakat masa kini tidak bisa lepas dari internet. Internet bisa menguntungkan namun terkadang bisa juga merugikan. Empat puluh tahun sejak ditemukan internet terus berevolusi.
3.6 Peranan CIO Dalam Perusahaan
Chief Information Officer (CIO) adalah jabatan untuk kepala teknologi informasi dalam sebuah organisasi. CIO biasanya melaporkan ke salah satu kepala keuangan atau, dalam TI yang berpusat pada organisasi, untuk kepala eksekutif. Chief Information Officer (CIO) adalah jabatan umum diberikan kepada orang di suatu perusahaan bertanggung jawab untuk teknologi informasi dan sistem komputer yang mendukung tujuan perusahaan. Sebagai teknologi informasi dan sistem menjadi lebih penting, CIO telah datang untuk dilihat di banyak organisasi sebagai kontributor kunci dalam merumuskan tujuan strategis. Biasanya, CIO dalam keputusan perusahaan besar delegasi teknis kepada karyawan lebih akrab dengan rincian. Biasanya, seorang CIO mengusulkan teknologi informasi suatu perusahaan perlu untuk mencapai tujuannya dan kemudian bekerja dalam anggaran untuk melaksanakan rencana tersebut. Biasanya, seorang CIO terlibat dengan menganalisis dan proses pengerjaan ulang bisnis yang ada, dengan mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan untuk menggunakan alat-alat baru, dengan membentuk kembali infrastruktur fisik perusahaan dan akses jaringan, dan dengan mengidentifikasi dan mengeksploitasi sumber-sumber pengetahuan perusahaan. Banyak CIO menuju upaya perusahaan untuk mengintegrasikan Internet dan World Wide Web ke kedua strategi jangka panjang dan rencana segera bisnis.
Keunggulan posisi CIO telah meningkat sangat sebagai teknologi informasi telah menjadi bagian yang lebih penting dari bisnis. CIO dapat menjadi anggota dari dewan eksekutif organisasi. Sementara pekerjaan CIO judul dimulai di Amerika Serikat, secara perlahan menggantikan Direktur TI sebagai judul TI eksekutif senior di Eropa dan Asia.
Meskipun tidak ada kualifikasi khusus yang khas dari CIO pada umumnya, secara historis banyak CIO memiliki gelar dalam ilmu komputer, rekayasa perangkat lunak, atau sistem informasi. CIO semakin mendapatkan gelar MBA untuk memperkuat bisnis mereka keterampilan manajemen. Baru-baru kepemimpinan CIO ‘kemampuan, ketajaman bisnis dan perspektif strategis telah mengambil diutamakan daripada keterampilan teknis. Sekarang sangat umum bagi CIO untuk diangkat dari sisi bisnis organisasi, terutama jika mereka memiliki keterampilan manajemen proyek.
Peran CIO juga kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan Chief Technology Officer (CTO) peran, meskipun mereka mungkin sedikit berbeda. Ketika kedua posisi yang hadir dalam sebuah organisasi, CIO umum bertanggung jawab untuk proses dan praktik yang mendukung arus informasi, sedangkan CTO umum bertanggung jawab untuk infrastruktur teknologi. Pentingnya teknologi memperkuat peran CIO dalam perusahaan. Para CIO diharapkan dapat mendapatkan data dan insight dengan memanfaatkan teknologi sehingga bisa memberi sumbangsih pada pengembangan bisnis perusahaan. Dengan tuntutan ini, CIO menjadi sangat berpengaruh pada keputusan yang diambil dalam sebuah perusahaan. Seiring perubahan yang terjadi pada posisi CIO, maka ada perubahan peran juga dalam pekerjaannya. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah pada penyederhanaan. Lebih dari 80 persen CIO (86 persen ASEAN dan 94 persen global) mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyederhanan proses internal. Hal lainnya, para CIO juga berusaha mendekatkan diri dengan pelanggan.
Penelitian IBM mendeskripsikan 4 macam mandat CIO yakni memanfaatkan, memperluas, mentransformasikan dan mempelopori. Di tingkat ASEAN, mandat memperluas adalah yang dominan di sebanyak 10 dari 18 industri. CIO dengan mandat memperluas yang berferforma tinggi memandang pentingnya komunikasi dan kolaborasi internal serta integrasi bisnis dan teknologi.
Sementara itu, mandat memanfaatkan di ASEAN dijumpai di lembaga pemerintahan, otomotif dan produk konsumer. Mandat mentransformasikan banyak dijumpai di lembaga keuangan ASEAN. Mandat mempelopori di ASEAN umumnya dijumpai pada industri pasar uang, kesehatan serta telekomunikasi. ”Gaji CIO bisa menembus ratusan juta rupiah per bulan. Seorang narasumber membisikkan, gaji CIO di grup perusahaan besar bisa Rp60–90 juta per bulan. Sementara itu, di perusahaan dengan skala menengah gajinya Rp40–60 juta. Sedangkan perusahaan beromzet kurang dari Rp100 miliar per tahun mampu menggaji CIO paling tinggi antara Rp20–30 juta per bulan”1)
Hasil Survei tentang CIO
Menurut Price Waterhouse Coopers2) tentang peran CIO pada tahun 1990-an, hubungan CIO dengan teknologi adalah sebesar 76%, sedangkang tahun 2000-an menjadi 20% dan bahkan berubah menjadi mitra strategis CEO dalam memberi dukungan solusi strategis organisasi.
Survei global IBM yang melibatkan lebih dari 170 CIO perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia lewat suatu survey yang berjudul IBM CIO Leadership Forum Survey menunjukkan bahwa :
Kurang lebih sekitar 84% CIO percaya bahwa TI secara signifikan akan mengubah industri
Kurang lebih 16% dari CIO yang mengakui bahwa perusahaan mereka sudah sepenuhnya memanfaatkan TI.
Dalam studi IBM yang lain, IBM Global CEO Study, telah dilakukan riset komprehensif terhadap 750 Chief Executive Officers (CEO) dengan hasil :
  • 80% di antara CEO memandang Integrasi bisnis dan teknologi sebagai hal yang sangat penting.
o 45% dari para CEO dari angka di atas sudah mengintegrasikan kedua unsur tersebut secara luas di dalam perusahaan mereka.
Menurut para CEO yang telah mengintegrasikan bisnis dan teknologi, mengatakan bahwa perusahaan mereka telah mengalami peningkatan pendapatan 3 kali lipat lebih sering dari perusahaan-perusahaan yang kurang terintegrasi. Kelompok CEO ini juga mengaku dapat meraih pendapatan 5% lebih cepat dari pesaing-pesaingnya
Menurut Julianto Sudarto, Country Managing Director Accenture, penelitian terhadap CIO atau CTO tentang peran mereka dalam pengembangan teknologi informasi (TI), termasuk urusan belanja dan pengelolaannya menunjukkan 60% dari mereka telah diberi tanggung jawab menentukan kepentingan bisnis perusahaan.
Lembaga Riset Accenture telah melakukan penelitian terhadap 48 CIO dan CTO di Malaysia, Singapura dan Indonesia – yang merupakan bagian dari penelitian global Accenture terhadap 500 CIO dari perusahaan publik maupun swasta di 22 negara.
Menurut Julianto Sudarto, Country Managing Director Accenture, hasil penelitian terhadap CIO atau CTO tentang peran mereka dalam pengembangan teknologi informasi (TI), termasuk urusan belanja dan pengelolaannya menunjukkan :
  • 60% dari mereka telah diberi tanggung jawab menentukan kepentingan bisnis perusahaan.
    Belanja TI di Indonesia mayoritas ditentukan divisi TI (50%), Singapura 12% dan Malaysia 27%. Sementara itu, arahan kantor pusat hanya 21% — ini pun bila ada penyelarasan program yang bersifat global.
    Untuk perubahan infrastruktur yang dominan dan alih daya infrastruktur, CIO di Singapura lebih berperan ketimbang CEO-nya (masing-masing 94%), sementara di Malaysia 80% dan Indonesia Hanya 77% dan 71%.
    Untuk keputusan aplikasi (upgrade, perubahan atau alih daya), Persentase keterlibatan CIO Indonesia berkisar 31%-57%, sedangkan di Singapura 50%-94%.
Hasil survei Lynda Applegate, Profesor di Harvard Business School tentang aktivitas kerja yang dilakukan seorang CIO dalam bekerja, menunjukkan bahwa kegiatan utama CIO adalah Strategi perusahaan, SDM dan Operasi. Hasil survei tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 1 Aktifitas CIO4)
Bila dilihat pada gambar 1-Aktifitas CIO, faktor teknis TI hanya 19% dari total 100%. Hal ini menunjukkan faktor teknis tidak memberikan kontribusi yang sangat berarti, karena faktor strategi (27%), SDM (17%), Operasi (13%) dan sebagainya justru lebih diutamakan. Dari hasil survei di atas dapat terlihat alasan utama mengapa CEO cenderung menyukai CIO berlatar belakang non TI. CEO akan lebih mudah berkomunikasi dengan CIO yang bersifat “business managers” daripada “technical managers”. Sehingga, pengetahuan bisnis dan manajemen yang memadailah yang lebih diperlukan dalam kriteria pemilihan CIO.
Latar Belakang pentingnya Informasi, Teknologi dan Komunikasi
Kasus fraud yang menimpa Enron, WorldCom, Philadelphia, Tyco menyadarkan kalangan bisnis di AS tentang pentingnya IT Governance. Bahkan dibuatlah the Sarbanes-Oxley Act di tahun 2002 untuk mengembalikan keyakinan para stakeholder. SOA mewajibkan eksekutif perusahaan menyatakan pertanggung-jawaban mereka dalam membangun, mengevaluasi dan memonitor keefektifan sistem pengendalian intern dimana fungsi IT menjadi sangat krusial untuk memenuhi persyaratan tersebut. Akibat dari SOA tersebut :
  • Belanja IT di seluruh dunia naik dengan pertumbuhan 5% atau US$916 milyar di tahun 2004 (IDC, 2005), Lebih dari US$ 3,1 triliun pada 2006 dan diperkirakan meningkat di tahun 2007.
  • Khusus belanja IT di Asia Pasifik, ternyata pembelanjaan TI (11%/tahun) melampaui kawasan lain di dunia.
o India dan Cina berada di jajaran terdepan dari pembelanjaan ini (tumbuh 40% dan 20% per tahun).
o Kawasan Asia Tenggara tumbuh dua digit.
Kasus Enron tersebut diatasi dengan IT Governance, salah satunya dengan GCG – Good Corporate Governance. GCG dapat mengatasi teori keagenan di dalam bisnis dengan cara penggunaan perangkat-perangkat IT.
Teori keagenan di dasarkan pada 3 asumsi yaitu :

Asumsi sifat manusia :
Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia mempunyai sifat mementingkan diri sendiri, mempunyai keterbatasan rasional dan tidak menyukai resiko.

Asumsi keorganisasian :
Asumsi keorganisasian menekankan adanya konflik antar organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektifitas dan adanya asimetri informasi antara principal dan agen.

Asumsi informasi
Asumsi Informsai menekankan bahwa informasi sebagai barang komoditi yang dapat diperjual belikan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan membanjirnya informasi, maka kegiatan bisnis menjadi semakin kompleks. Hal ini disebabkan semakin dekatnya “jarak” antara pelaku bisnis, boleh dikata dalam hitungan detik para pelaku bisnis dapat saling berhubungan dalam bentuk apapun. Ada 3 faktor utama yang menyebabkan perubahan-perubahan mendasar pada kegiatan ekonomi :
Teknologi
Kemajuan-kemajuan Hardware di dunia komputer, di dunia telekomunikasi, dan trend bergabungnya teknologi-teknologi tersebut dan teknologi lainnya dengan tujuan menyediakan Layanan Universal, Personal dan dengan kemampuan mobilitas. “ Kapan pun, di mananpun, layanan apapun”. Hal ini tidak lepas dari teori keagenan di atas.

Pasar
Akibat dari kemajuan teknologi, terjadi juga perubahan-perubahan di sisi Market. Perubahan dari Kekuatan kustomer yang ingin Layanan apapun, Kapan pun, dan di manapun membawa perubahan pula di sisi Vendor. Munculnya real time operation, JIT, TQM, CRM semuanya tidak lepas dari persaingan vendor untuk menyediakan Layanan bagi kustomer. Bakan vendor bisa jadi harus merubah strategi perusahaannya, proses bisnis dan manajemennya.

Regulasi
Perubahan teknologi dan pasar, membuat pemerintah perlu membuat aturan-aturan baru. Perubahan teknologi yang menyebabkan perubahan perilaku bisnis, harus di atur dengan aturan-aturan baru.
Dampak langsung yang timbul dari sebab-sebab di atas dapat kita rasakan secara langsung, antara lain :
Interaksi yang intens dengan vendor dan konsumer
Perubahan Managemen dan Teknologi
Perubahan Atitude para eksekutif dan stakeholder

Peran CIO
Disinilah CIO dituntut perannya. CIO harus bisa membuat suatu perusahaan mendapat profit margin yang besar akibat adanya perubaha-perubahan teknologi, pasar dan regulasi yang membawa dampak perubahan perilaku bisnis. Menurut Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi/CIO PT Telkom Tbk, CIO memiliki peran dalam mengeliminasi kompleksitas dengan memilih teknologi yang bisa mendukung sasaran kegiatan bisnis. Dan hal itu dimulai dari praktek-praktek manajemen, bukan dari teknologinya. Menurut Presiden Direktur IBM Indonesia Betti Alisjahbana, peran CIO sekarang adalah menjadi TI pemberdaya dan katalis inovasi. Tujuannya adalah untuk menentukan arah bisnis strategis dan menawarkan ide-ide baru serta menyejajarkan TI sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bisnis. Jadi, peran CIO berubah dari business support menjadi business enabler3)
Tugas CIO :
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi, menentukan arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi bisnis dan strategi TIK

Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
Kemampuan mengenali perkembangan, potensi teknologi dan bisnis TIK dalam konteks pemanfaatan peluang bagi organisasi dan transformasi organisasi dan perlu menekankan kepada pelaku organisasi tentang pentingnya era web-based services dibandingkan kemajuan teknologinya sendiri CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan
Menentukan dan menjamin tatakelola TIK yang benar dan baik dalam organisasi sehingga dinamika organisasi selalu menuju pada tujuannya.
CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategi perusahaaan.
Merumuskan visi dan misi; menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian menjalankan dan memimpin organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi, misi dan tujuan organisasi
CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.
Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktif mengatur performansi berdasarkan hasil yang didapatkan.
CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologi
Mendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang dilakukan
Persyaratan CIO
Untuk menjadi CIO, orang harus memenuhi persyaratan CIO, antara lain:
Figur CIO adalah yang memiliki kemampuan bisnis
Kebutuhan perusahaan terhadap figur CIO mengalami pergeseran. Rata-rata figur CIO yang dicari adalah yang memenuhi persyaratan dan kompetensi yang lebih tinggi, serta memenuhi kriteria business people, bukan techno people. Bahkan banyak perusahaan saat ini yang mencari CIO yang memiliki latar belakang keuangan. Oleh karena itu CIO harus mempunyai kompetensi
kepemimpinan bisnis seperti negosiasi, hubungan dengan pelanggan, kontrak,
kemampuan tentang manajemen perubahan karena perubahan yang cepat di bidang teknologi, market dan regulasi.
Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
Pada ummumnya Profesional TI suka akan informasi terbaru dari teknologi terbaru. Sehingga lebih banyak berinteraksi dengan mesin daripada dengan manusia lain. Atau biasa disebut “technologist” yang pendiam dan tertutup dalam hubungan sosial tetapi cenderung kompleks, detil dan komplit saat bicara tentang bidang yang memang disukainya.
Berbeda dengan pola komunikasi seorang “businessman” yang lebih generalis dan menyukai solusi yang sederhana, sering bermetafora dalam negosiasi dan lobi.
Pengetahuan manajemen yang bagus
CIO juga harus “mengerti” seluk beluk bisnis dan manajemen, mengerti arti investasi dan menerjemahkannya dalam bentuk hitungan finansial bisnis (misalnya ROI, Cashflow, NPV), dapat menjalankan fungsi manajemen lintas departemen, dan menciptakan value bagi peningkatan revenue perusahaan melalui TI dengan strategi bisnis yang tepat. Dengan demikian CIO harus memiliki kompetensi di bidang manajemen teknologi informasi, perencanaan strategis teknologi informasi, manajemen proyek teknologi informasi
MempunyaiSoft-skills dan Hard-skill yang bagus
CIO harus mempunyai kompetensi di bidang teknis yaitu kompetensi penguasaan teknologi informasi. Sepuluh hal-hal dasar yang diinginkan dari seorang CIO di Indonesia adalah kemampuan soft-skill dan hard-skill.
  • Soft skill :
Kemauan belajar hal baru, Jujur, Kreatif/inovatif, Bahasa Inggris, Disiplin, Kemampuan analisis, Kemampuan bekerja dalam tim, Ketrampilan interpersonal, Komunikasi lisan, Problem solving skills
  • Hard-skills
Keamanan jaringan (networking security), Algoritma, Perancangan basisdata, Struktur data, Administrasi jaringan, Ketrampilan terkait dengan hardware, Metode pengembangan system informasi, Object oriented analysis/ design/ programming, SQL, TCP/IP
Problematika yang dihadapi CIO
Dalam pekerjaanny, seorang CIO akan menghadapi banyak masalah. Masalah-maslah yang sering dihadapi8) antara lain :
Rank Issue
1 IT and Business Aligment
2 Attracting, developing, retaining IT Professional
3 Security and Privay
4 IT Strategic Planning
5 Speed and Agility
6 Government Regulation
7 Complexity reduction
8 Measuring the performance of the IT Organization
9 Creating an information Architecture
10 IT Governance
Peranan CIO di PT.xxx
Berdasarkan 3 kelompok perubahan yaitu teknologi, market dan regulasi, maka CIO-nya dituntut untuk :
Menguasi kemajuan di bidang teknologi.
Perubahan yang sangat cepat di bidang teknologi dengan munculnya teknologi-teknologi seperti GPRS, CDMA-200, cdma-2000 EV-DO, 3G, WiMax, dll sangat perlu di antisipasi dan katalog-kan. Saat ini bisnis yang diterjuni adalah :
Teknolgi Akses Radio GSM, 2.5G, 3G dan 3,5G
Teknologi Akses Radio cdma2000, cdma2000 EV-DV dan cdma 2000 EV-DO
Teknologi Akses OAN, MS-OAN
Teknologi Transport SDH Optik, NGN SDH
Teknologi Transport SDH dan PDH Radio
Teknologi Next Generation Network
Teknologi Civil, Mechanical, Electrical seperti Tower, Shelter dan Gedung, Genset
Teknologi Akses berbasis IP Pre-Wimax, Wimax
Menguasai pemahamam tentang Market Perubahan teknologi dan kemajuan industri menyebabkan globlasisasi sehingga terbuka peluang bagi vendor-vendor di luar masuk ke Indonesia beserta teknologinya. Hal ini memang tidak bisa dibendung. Sehingga perusahaan harus mengubah strategi-nya. Salah satu contoh perubahan strategi ini sudah dialami oleh perusahaan telekomunikasi asal Amerika, yaitu Motorola. Motorola melakukan produksi di China agar memperoleh harga produk yang murah dan dekat dengan pasar Asia. Sebagai contoh persaingan adalah :
  • Produk dari China ZTE untuk CDMA, OAN, MS-OAN dan Aksesories
  • Produk dari China Huawei untuk CDMA, OAN, MS-OAN dan Aksesories
  • Produk dari Taiwan Repeater seperti Comba
  • Produk dari Korea untuk CDMA, Transmisi dan Aksesories
  • Produk-produk dari Eropa Untuk GSM seperti Nokia, Siemen, Ericsson, Motorola
Perubahan Strategi ini harus di dukung dengan informasi-informasi bisnis dan juga teknologi yang tepat.
Selain munculnya producen-produsen dari asia, munculnya operator-operator baru memunculkan pula pola bisnis baru. Operador Baru dengan dana yang tidak terlalu besar, harus bersaing dengan operador-operator lama yang sudah melampui Break Event Point. Dengan coverage yang sangat luas tentunya dibutuhkan dana yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, maka muncul pola baru :
– Pola Build, Operate and Transfer ( BOT )
– Pola Build, Operate – Leased ( BOL )
– Pola Sharing Infrastruktur
Menguasai pengetahuan tentang Regulasi
Munculnya perubahan teknologi menjadikan munculnya aturan-aturan baru.
  • Kewajiban bagi operator untuk menyediakan Layanan Universal USO
  • Seperti aturan frekuensi 3 G dan telah dilakukannya lelang frekuensi 3 G,
  • frekuensi WiMAx yang belum ditentukan,
  • aturan VoIp, Multimedia dan mungkin juga aturan tentang Unified License.
Disinilah PT.xxx dituntut untuk memperjuangkan kepentingannya di bidang regulasi.
Dengan mencermati perkembangan-perkembangan teknologi, market dan regulasi, maka CIO dituntut untuk mengikuti perubahan dengan memperhatikan kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan saat ini adalah :
Strategi
Menjadi penyedia jasa bagi pelanggan. Saat ini PT.xxx menjadi penyedia jasa di operator-operator telekomunikasi seperti TELKOM, INDOSAT GROUP, TELKOMSEL, MOBILE 8, XL, ESIA. Di bidang teknologi, xxx tidak mempunyai core produk. Strategi bisnis yang sudah berhasil dilakukan selama ini adalah sebagai main kontraktor dengan pembiayaan sendiri atau dengan pola Konsorsium. Di bidang regulasi, xxx tidak dapat mempengaruhi regulasi.
Dengan perubahan-perubahan tersebut maka seorang CIO bertugas untuk membantu :
Menyediakan infrastruktur untuk Decision Making
Koordinasi dengan berbagai divisi bisnis untuk melakukan pemilihan partner, produk, dan pelanggan
Arsitektur IT
Seorang CIO harus bisa memotret keadaan IT di perusahaan dan kemudian melakukan analisa apakah sistem informasi tersebut sudah efektif. Pada umumnya sistem yang digunakan adalah de-sentralisasi di berbagai Divisi, bahkan seperti PT.xxx tidak mempunyai Divisi khusus yang menangani IT. Sehingga jika terjadi gangguan, tidak ada kejelasan tanggung jawab. Biasanya di departemen-departemen tersedia aplikasi-aplikasi yang berbeda. Demikian juga data-data. Data-data lebih banyak tersimpan di pengguna, sehingga tidak ada sharing data. Masing-masing divisi mempunyai kebijakan-kebijakan sendiri. Produk kadang-kadang ditangani oleh banyak divisi sehingga terjadi double investasi, double SDM dan terjadi perbedaan-perbedaan harga untuk produk yang sama.
Sumber Daya Manusia
Dengan perkembangan teknologi dunia yang pesat, maka dibutuhkan tenaga terdidik dan tenaga ahli dengan kemampuan yang harus berubah secara cepat pula. Di PT.xxx sebagian besar berpendidikan bukan sarjana dan menjadi pejabat strategis, sehingga lebih banyak berhubungan dengan sistem informasi Transaction Processing System. Knowledge worker jumlahnya sangat sedikit dan kebanyakan fungsional. Dengan gaji yang rendah dan tanpa posisi, sudah banyak Knowledge worker yang pindah perusahaan. Perpindahan knowledge worker tersebut disertai pula perpindahan kemampuan yang melekat.
Operasi
Di bidang operasional sehari –hari, sudah berjalan Sistem Informasi Pelaporan yang terintegrasi. Tetapi masih banyak perbedaan harga beli dan harga jual dari divisi-divisi dan belum terjadi sinkronisasi. Di samping itu, masih banyak divisi yang belum mendasarkan layanannya pada web-service. Kegiatan operasional yang meliputi Instalasi, test commissioning dan integrasi, Manajemen Proyek serta Maintenance belum terkontrol secara on-line.
Dengan kondisi-kondisi tersebut di atas, maka CIO mempunyai fungsi-fungsi antara lain :
Di bidang Strategis :
Membantu merumuskan kebijakan strategis
Membantu transformasi bisnis tradisional menjadi e-bisnis
Menyelaraskan kemajuan bisnis dengan teknologi, informasi dan telekomunikasi
Melakukan inovasi di bidang produk-produk pengembangan sendiri
Di bidang Operasional, Maintenance dan Services
Menyediakan Layanan terhadap pelanggan, terhadap pemasok dan terhadap internal perusahaan yang berbasiskan web-service
Membantu Perubahan bisnis secara cepat
Membantu pemilihan supplier
Mengadakan e-auction dan e -procurement
Penguasaan dan Pemerataan Kemampuan Teknologi
Penyelarasan data-data di seluruh divisi bisnis
Penyelarasan sistem informasi
Mereduksi Biaya Produksi dan Meningkatkan Profit Margin
Mendekatkan PT.xxx dengan perusahaan rekanan melalui Web Service dengan layanan-layanan seperti Maintenance, Monitoring kemajuan proyek
Di bidang korporasi
Mengurangi korupsi dengan implementasi TI sebagai wahana GCG
Meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM dan memperbanyak knowledge worker
Meningkatkan Penerapan Sistem Informasi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT  INDOSAT  suatu  perusahan  besar  di  Indonesia  dan  juga  asset  besar  buat Negara Indonesia.PT INDOSAT telah memberi kenyamanan dan kemudahan baik dalam komunikasi maupun hubungan via media dalam negri dan luar negeri. Selain PT INDOSAT pusat Jakarta PT INDOSAT stasiun bumi Jatiluhur  juga berperan  penting,karena  antena  di  tempatkan  di  stasiun  bumi  Jatiluhur. Antenayang  bertugas  menerima  dan  menyampaikan  berita  atau  jembatan  komunikasi hubungan antara antena dalam negri ke satelit dan di terima oleh antena luar negri atau Negara lain.









DAFTAR PUSTAKA
  1. http://rizalsusanto94.blogspot.co.id/
  2. http://wikipedia
  3. http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=63428
  4. http://kuliah.wikidot.com/cio
  5. http://danniish.blogspot.co.id/2013/05/peranan-teknologi-informasi.html
  1. https://ahmadsaifur1.wordpress.com/galery-materi-sistem-informasi/sistem-informasi-berbasis-komputer/
  2. https://scholar.google.co.id/scholar?q=Peranan+CIO+Dalam+Perusahaan&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5
  3. http://digilib.uin-suka.ac.id/5953/
  4. https://indosatooredoo.com/id/personal/support/knowledge-management-system/faq-mycare
  5. https://nul.is/mencoba-aplikasi-indosat-mycare-dan-paket-internet-im3/
  1. O’Brien, J. A., Marakas, G. M. (2005). Management Information System.8th Edition. Mc-Graw-Hill Companies, Inc. New York.
14.  https://www.google.co.id/search?q=indosat&oq=indosat&aqs=chrome..69i57j69i60l5.3105j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Read more...